Monday, March 17, 2008

My baby kick my tummy...

Semalam aku happy sangat sebab my hubby n i, dapat rasa our baby move inside my belly..x tahu lah itu baby ker tak..esok checkup nak tanya doc la..rasa mcm my belly kena jentik..btol ker mcm tu?my hubby pun dpt rasa jugak..hehehe..sepanjang hari adalah 3-4 kali our baby♥ duk tap kat my belly ..x tahulah kalo itu cuma gas..tapi melalui pembacaan, around 18-20 wks, kiter bleh rasa our first baby kick inside our belly..wallahualam...

semalam Long aku SMS tanya aku larat ker puasa time pregnant ni..dier ckp kalo tak suh bayar fidyah jer kat pusat zakat..tapi aku Alhamdulillah, ok..Ni aku ada jumpa artikel kat internet psl ibu mengandung di kala kehamilan tapi dalam bahasa indon as usual la..aku translate laa sket2..

PUASA DISAAT KEHAMILAN

Saranan yang dapat diberikan untuk ibu hamil yang berpuasa:

Ya, Seorang wanita hamil tetap dapat berpuasa selama kehamilannya, asalkan Ibu Hamil sanggup memenuhi keperluan gizi dan kalori yang diperlukan selama kehamilannya ini untuk perkembangan dan pertumbuhan bayinya.

Selama berpuasa keperluan gizi dan kalori hendaklah diambil sama seperti tidak berpuasa, iaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 % karbohidrat, 30 % protein, dan 10-20 % lemak. Hanya waktunya yang dipindah, semua keperluan hendaklah dipenuhi pada waktu sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.

Selama hamil,keperluan kalori sangat diperlukan sebagai nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi dalam kandungan. Jadi bagi ibu hamil, sebaiknya menitikberatkan makanan yang dimakan pada waktu sahur, berbuka puasa dan waktu antara berbuka - sahur.


Dan sebaiknya Ibu hamil hendaklah stop berpuasa JIKA:

> Ibu hamil muda dengan morning sickness atau mual-muntah saat kehamilannya.

> Ibu hamil dengan komplikasi lain atau Ibu hamil yang kehamilannya bermasalah, seperti tekanan darah tinggi, atau kencing manis, atau gangguan pencernaan dll.

> Percayalah terhadap isyarat tubuh anda, bila anda merasa sangat letih dan tidak dapat meneruskan puasa, pening, gementar, mual, dan demam ( ini adalah gejala berkurangnya kadar gula dalam darah anda(hipoglikemia)); dan menyedari bahawa keperluan kalori makanan untuk kehamilan anda tak mencukupi, maka Ibu hamil sebaiknya memikirkan yang terbaik untuk dirinya dan juga bayi dalam kandungannya. Berpuasa dengan paksa hanya akan mengganggu perkembangan janin.

credit to Dr.Suririnah

Puasa Bagi Wanita Yang Mengandung dan Menyusui Anak

Jika seorang ibu hamil atau menyusui anak, tidak puasa di bulan ramadhan dengan alasan takut akan kesihatan dirinya, atau takut dengan kesihatan dirinya dan janinnya, maka para ulama’ sepakat bahwa ibu yang hamil tersebut wajib meng qado’ puasanya, dan tidak ada kewajiban membayar fidyah baginya kerana ibu hamil yang tidak puasa pada bulan ramadhan kerana alasan kesihatan dirinya, statusnya seperti orang sakit, dimana orang sakit mendapatkan rukhsah (keringanan) untuk tidak puasa pada bulan Ramadhan, akan tetapi ia wajib meng qado’nya ketika ia sudah sembuh dari sakitnya, dan ia wajib meng qado’ puasanya nanti di luar bulan ramadhan.

jika seorang ibu hamil, tidak puasa di bulan ramadhan dengan alasan takut dengan kesihatan janinnya bukan takut dengan kesehatan dirinya), maka para ulama’ berbeza pendapat dalam hal ini:

1. Ulama’ Syafi’iyah dan Hanabilah, Mujahid, berpendapat bahwa baginya meng qado’ puasa dan membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin sebanyak hari yang ia tidak puasa. Mereka berdalil, bahwa ibu hamil yang tidak puasa kerana takut dengan kesihatan anaknya, masuk dalam katagori firman Allah Swt:
وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين (البقرة: 184)
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin (QS. Al-Baqarah: 184).

2. Ulama Hanafiyah, Atha’ bin Rabah, Hasan, Dhahak, Nakh’i, Sa’id bin Jubair, dan yang lainya, mereka berpendapat bahwa seorang ibu hamil yang takut dengan kesihatan janinnya, baginya wajib untuk meng qado’puasa dan tidak wajib baginya fidyah. Dalam hal ini Ulama’ Malikiyah sama dengan pendapat ulama’ Hanafiyah, hanya saja Malikiyah membezakan antara orang hamil dan menyusui.

3. Ibnu Abbas dan Ibnu Umar berpendapat bahwa ibu hamil yang takut dengan kesehatan janinnya, maka wajib baginya fidyah saja, dan tidak wajib baginya meng qado’ puasa. Sebagaimana Ibnu Abbas Ra berkata ketika mengomentari ayat: وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين : ayat ini turun sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang-orang tua, yang sudah tidak mampu untuk berpuasa, maka mereka boleh berbuka di bulan Ramadhan dengan memberi makan setiap hari satu orang miskin, begitu juga seorang wanita yang hamil dan menyusui yang takut dengan kesehatan janinnya, maka baginya boleh berbuka dan memberi makan seorang miskin setiap hari (fidyah).

Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas Ra berkata kepada seorang ibu yang hamil: kamu seperti seseorang yang sudah tidak mampu berpuasa, maka kewajiban atas kamu adalah membayar fidyah, dan tidak ada kewajiban meng qado’ puasa. Riwayat ini di sahihkan oleh imam Daruquthny. Wallahu a’lam.

credit to Asida.Net

 

Blog Design Here Edited by Elissmie.com Copyright Reserved © 2006- Disclaimer Comments (RSS)